Taukah anda apa itu ICMP, Fungsi dan Tipe – Tipenya
Pengertian ICMP, Fungsi dan Tipe –
Tipenya
ICMP sendiri adalah sebuah
kependekan dari apa yang kita kenal dengan nama Internet Control Message Protocol.
Dari namanya, maka sudah bisa kita ketahui bahwa ICMP ini merupakan salah satu
protocol jaringan yang digunakan di dalam jaringan internet, disamping protocol
– protocol lainnya, seperti TCP/IP. ICMP ini seringkali dikenal sebagai salah
satu protocol inti pada keluarga protocol internet, jadi hal ini membuat ICMP
memiliki peran dan fungsi yang penting di dalam sebuah jaringan internet.
Sesuai dengan namanya, ICMP
adalah protokol jaringan internet yang berfungsi untuk
memberikan kiriman pesan – pesan ke dalam sebuah jaringan, mulai dari
mengirimkan pesan eror, pesan diterima, hubungan putus atau connection lost,
dan sebagainya. Dengan adanya ICMP ini, maka jaringna akan mengetahui respon –
respon yang terjadi salami konektivitas di dalam jaringan itu berlangsung.
Apa saja fungsi dari ICMP?
Setelah mengetahui sedikit mengenai definisi dari ICMP atau
Internet Control Message Protocol, maka untuk memahaminya lebih lanjut, berikut
ini adalah beberapa fungsi utama dari protocol ICMP ini :
1.
Membantu proses error handling / melaporkan apabila terjadi error
pada sebuah jaringan
Error merupakan salah satu gejala yang paling mungkin terjadi di
dalam sebuah jaringan komputer. Error biasanya terjadi ketika pesan dan juga
request tidak dapat tersampaikan ke host, ataupun koneksi terputus atau
kehilangan koneksi dalam proses transmisi data di dalam jaringan komputer.
Dengan adanya protocol ICMP ini, maka setiap error yang terjadi
dapat dihandle langsung oleh protocol ini, dimana protocol ICMP ini bertugas
untuk melakukan tindakan – tindakan ketika terjadi yang namanya error di dalam
sebuah jaringan komputer tesebut.
2. Membantu control procedure atau prosedur pengaturan pada sebuah
jaringan
Control procedure atau prosedur pengontrolan juga merupakan
tugas dan fungsi utama dari protocol ICMP ini. ICMP bertugas untuk mengatur dan
mengontrol segala macam bentuk pengaturan pada sebuah jaringan kompter. Dengan
adanya ICMP ini, maka setiap jaringan komputer dapat berjalan sesuai dengan
prosedur juga ketentuan yang ada, sehingga tidak mengalami melenceng atau
kesalahan dalam proses transmisi jaringan tersebut.
3. Menyediakan pengendalian error dan pengendalian arus pada network
layer atau lapisan jaringan
Pengendalian error atau error handling sudah dibahas pada poin
sebelumnya. Akan tetapi, selain melakukan pengendalian error atau error
handling ini, ICMP juga memiliki tugas juga fungsi lainnya, yaitu melakukan
pengenalian terhadap arus informasi yang ditransmisikan pada network layer atau
lapisan jaringan.
Seperti diketahui, ketika bekerja, sebuah jaringan akan memiliki
beberapa macam lapisan atau layer – layer tertentu yang mana setiap paket
data harus melewatinya. ICMP bertugas untuk melakukan pengendalian terhadap
arus yang akan masuk ke dalam masing – masing layer tersebut.
4.Mendeteksi terjadinya error pada jaringan, seperti connection
lost, kemacetan jaringan dan sebagainya
Tugas pendeteksian dan juga
pelaporan akan terjadinya error juga merupakan tugas dan fungsi utama dari ICMP
ini. ICMP merupakan protocol yang memilki peran penting ketika terjadi error
pada sebuah jaringan atau network. Ketika ICMP mendeteksi terjadinya error,
biasanya router atau perangkat keras
jaringan lainnya
akan memberikan tanda kepada ICMP, misalnya host tidak dapat dijangkau, atau
koneksi terputus.
Pada saat itu, ICMP akan menerima dan mendeteksi hal tersebut, dan
kemudian melaporkan situasi dimana terjadi error.
Tipe
– Tipe Pesan pada ICMP
Sebagai protocol
jaringan komputer yang bertugas untuk mengirim pesan, ICMP sendiri memiliki dua
jenis pesan yang bisa dideteksi dan dilaporkan. Berikut ini adalah kedua jenis
pesan yang ada pada protocol ICMP :
1.
ICMP Error Message
Merupakan suatu pesan
atau message yang disampaikan oleh ICMP ketika terjadi kesalahan atau error
pada jaringan komputer yang sedang berjalan. ICMP error message ini sendiri
juga terbagi menjadi beberapa jenis. Berikut ini adalah beberapa jenis ICMP
error message :
§ Destination Unreachable
Destination
unreacheable merupakan suatu pesan error yang terjadi ketika pengiiman paket
data mengalami kegagalan transmisi, yang disebabkan oleh putusnya jalur koneksi
baik jalur secara fisik maupun jalir secara logic pada suatu jaringan. Biasanya
destination unreacheable ini disampaikan oleh perangkat keras router.
§ Time Exceeded
Merupakan pesan yang
dikirmkan oleh ICMP ketika field TTL pada paket IP sudah habis, namun paket
tersebut belum juga sampai pada tujuannya. Hal ini mirip seperti request timed
out ketika kita akan masuk ke dalam seuah situs internet.
§ Parameter Problem
Merupaakn pesan
kesalahan yang terjadi ketika terjadi kesalahan parameter pada header paket
data yang ditransmisikan.
§ Source Quench
Merupakan pesan yang
dikirimkan ketika router tujuan mengalami gangguan atau kongesti, sehingga hal
in akan menyebabkan pengiriman paket data harus menjadi lebih lambat daripada
biasanya.
2. ICMP Query Message
Merupakan pesan pada
ICMP yang dikirimkan oleh node, yang kemudian dijawab oleh format – format
spesifik dari node yang dituju, jadi tidak berhubungan degnan error message,
dan hanya berupa pembalasan pesan yang dikirmkan.
Jelaskan Fungsi-Fungsi dari
Protokol POP3
Pengertian POP3 dan Fungsinya
Dalam sebuah jaringan komputer,
terutama internet, kita mengenal banyak sekali istilah – istilah singkatan yang
merupakan protocol – protocol tertentu. sebut saja TCP/IP, HTTP, HTTPS, SMTP,
ICMP dan masih banyak lagi protokol jaringan yang digunakan. Salah satu protocol
yang memiliki peran yang sangat vital adalah POP3.
Berikut iini adalah beberapa penjelasan dan fungsi dari POP3 sebagai
sebuah protocol internet.
Apa itu POP3?
POP3 mungkin merupakan istilah yang cukup asing di telinga anda.
Akan tetapi, ternyata meskipun merupakan istilah yang asing di telinga anda,
POP3 adalah salah satu hal yang paling sering anda gunakan sehari – hari tanpa
anda sadari. Ya, POP3 adalah sebuah protocol internet atau jaringan yang
digunakan untuk mengambil surat elektronik atau email dari server email ke
dalam device atau client email yang anda miliki.
POP3 adalah kependekan dari Post Office Protocol versi
3. Sesuai dengan namanya, POP3 adalah sebuah protocol di dalam jaringan
internet yang memiliki fungsi seperti bis surat, dan digunakan di dalam email
client yang kita miliki untuk mengambil dan membaca email atau surat
elektronik yang masuk.
Penggunaan email atau surat
elektronik ini tentu saja sudah tidak asing lagi bukan di telinga kita? ketika
email masuk ke dalam inbox email kita, disanalah POP3 bekerja dan memegang
peranan yang sangat penting. Sama halnya dengan simple mail transfer protocol yang
mengurusi tentang pengiriman dan penerimaan pesan atau email di jaringan
internet, POP3 ini akan mengatur semua email-email yang ada. (baca
juga: pengertian SMTP dan cara kerjanya)
Fungsi dari POP3
Nah, seperti sudah dijelasakan sebelumnya, POP3 adalah sebuah
protocol internet yang digunakan untuk mengakses email atau surat elektronik
yang masuk ke dalam email client. Fungsi utama dari POP3 ini adalah untuk
menyimpan sementara email yang terkirim di dalam sebuah email server, dan
kemudian meneruskannya ke dalam email client, dimana baru akan terespon ketika
email tersebut sudah dibuka oleh user yang berhak (dalam hal ni adalah mereka
yang memegang username dan juga password dari alamat email).
POP3 adalah protocol email yang digunakan pada berbagai macam
email client, mulai dari aplikasi email pada desktop, seperti Microsoft
outlook, hingga aplikasi email pada smartphone, misalnya Gmail, Ymail, dan
sebagainya.
Dengan adanya protocol POP3 pada email client ini, maka setiap
surat atau email yang sudah terttampung ke dalam email server akan dimunculkan
di dalam email client dan akan dibuka ketika user memiliki hak akses atas surat
atau email tersebut.
Perbedaan POP3 dan SMTP
Selain POP3 pada jaringan
kompter, dalam hal yang berurusan dengan email, terdapat pula protocol yang
bernama SMTP. SMTP atau simple mail
transfer protocol adalah protocol email lainnya yang bekerja
untuk mengirim email. Lalu apa perbedaan antara SMTP ini dengan POP3? Perbedaan
utama dari kedua jenis protkol ini adalah dari fungsi utama yang dimiliki oleh
keduanya.
Apabila POP3 adalah protocol surat elektronik yang digunakan untuk
menerima email dan menyimpannya di dalam sebuah email server sampai ada user
yang memiliki hak akses membukanya, maka SMTP adalah sebuah protocol email yang
digunakan untuk mengirimkan surat atau email ke dalam web server.
Jadi, alur protocol yang digunakan dalam proses pengiriman email
adalah sebagai berikut :
User 1 menuliskan email – email terkirim ke dalam email server
menggunakan STMP (simple mail transfer protocol) – kemudian email yang sudah
tersimpan ke dalam email server akan masuk ke dalam email client dari user 2
(penerima) denan menggunakan POP3 (post office protocol) – user 2 atau penerima
email dapat membuka dan melihat email dari aplikasi email client, juga
menggunakan protocol POP3.
Kira – kira seperti itulah penggunaan dan alur penerimaan email
menggunakan protocol POP3. Dari cara kerja yang sudah disebutkan di atas, maka
bisa disimpulkan bahwa POP3 juga SMTP adalah dua protocol yang bekerja secara
berdampingan dalam proses pengiriman dan juga penerimaan email. Hal ini membuat
proses pengiriman dan penerimaan email dilakukan oleh dua protocol yang
berbeda.
Jelaskan Fungsi-Fungsi dari
Protokol SMTP
Apa itu
SMTP? SMTP merupakan singkatan dari Simple Mail Transfer Protocol yang
termasuk ke dalam salah satu protokol jaringan internet. Protokol ini nanti
akan digunakan untuk mengirimkan pesan elektronik atau email. Sebenarnya ketika
membahas SMTP tidak bisa lepas dari POP3 dan juga IMAP. Hanya saja untuk IMAP
dan juga POP3 hanya digunakan untuk menerima pesan.
Sementara
itu, SMTP bertugas untuk mengontrol transmisi dan juga negosiasi data dengan
memanfaatkan TCP atau Transfer Control Protocol. Di dalam struktur Layer OSI, SMTP sendiri berada di golongan
layer aplikasi atau application layer yang
dimanfaatkan oleh para pengguna untuk menentukan sumber daya pada jaringan,
melakukan identifikasi terhadap partner komunikasi, dan juga untuk melakukan
sinkronisasi komunikasi.
Ada juga protokol lain yang masuk
ke dalamm layer aplikasi, yaitu HTTP atau Hypertext Transfer Protocol, FTP atau
File Transfer Protocol, dan juga Telnet. SMTP pertama kali muncul dan
diperkenalkan oleh RCF pada tahun 1982 yang mana pada waktu itu juga populer
dengan sebutan STD 10.
Sekedar
tambahan informasi bahwa sampai sekarang SMTP sudah mengalami banyak perubahan.
Adapun perubahan terakhir yang dilakukan untuk SMTP yakni RCF 5321 yang
diperkenalkan sekitar tahun 2008. Sama halnya dengan HTTP, di dalam
pengoperasiannya SMTP juga memanfaatkan TCP yang mana tugas dari SMTP adalah
untuk mengirim pesan elektronik atau Email.
Fungsi SMTP
Lalu
apa saja fungsi SMTP? Fungsi dari protokol yang satu ini sudah kami jelaskan di
awal bahwa ia berperan untuk mengirim pesan elektronik atau Email. Pengguna
yang akan mendapatkan kiriman pesan tersebut adalah mereka yang menggunakan
alamat IP pada TCP dengan port 25 yang mana di dalamnya juga menggunakan mesin
antar host. Host yang digunakan tersebut yaitu MUA atau USer Agent dan juga MTA
atau Mail Transfer Agent.
Kemudian,
email yang sudah dikirim tersebut akan diterima oleh POP3 maupun IMAP.
Selanjutnya POP3 atau Post Office Protocol 3 akan mengunduh dan lalu menyimpan
email tersebut melalui data server yang ada di SMTP dengan memanfaatkan TCP
pada port 10. POP3 akan mengunduh pesan seluruhnya tanpa harus memilih atau
melakukan tindakan selektif.
Setelah
seluruh pesan terdownload, maka klien POP3 bisa langsung memutus koneksi dan
langsung bisa memindahkan seluruh data yang sudah didownload tersebut.
Sebenanrya, masih ada IMAP atau Internet Message Access Protocol yang juga
berguna untuk mengambil email. Namun bedanya, IMAP bekerja pada port 143 yang
biasanya dilakukan oleh klien secara jarak jauh. Tentu hal ini jauh berbeda
dengan POP3 yang penggunannya harus menerapkan konek dan diskonek.
Selain itu, SMTP juga bisa dimanfaatkan sebagai salah satu cara
pengamanan jaringan TLS yang sebenarnya merupakan pengganti dari SSL. Untuk
metode TLS ini adalah dengan mengenkripsi klien maupun data server dengan cara melakukan
pertukaran kunci, implementasi chiper standar, maupun juga bisa melakukan
otentifikasi. Masih banyak protokol yang berbasis IP yang juga merupakan
pengguna TLS. Beberapa diantaranya seperti HTTP atau HTTPS, FTP, POP3, SMTP,
dan juga NNTP.
Adapun
manfaat atau fungsi lain yang terdapat pada SMTP antara lain sebagai berikut:
§ Digunakan untuk
membantu mempercepat pengiriman surat
§ Privasi terjaga
§ Tidak perlu membutuhkan
biaya untuk perangko
§ Dapat dilakukan kapan
saja dan dimana saja
§ Mempermudah Anda di
dalam berkomunikasi, terutama ketika Anda berada di lokasi yang sangat jauh,
seperti beda negara.
§ Memiliki banyak vendor
yang telah menyediakan layanan email bagi para penggunanya.
Cara Kerja
SMTP
Lalu
bagaimana cara kerja SMTP? Bagi Anda yang ingin tahu seperti apa cara kerjanya,
silahkan Anda simak baik-baik informasi penting yang akan kami bagikan di bawah
ini:
Sebenarnya, untuk cara kerja dari SMTP sangat sederhana dan Anda pun
tidak sampai kebingungan memikirkan atau menemukan jawaban mengenai cara kerja
dari salah satu protokol yang populer ini. Prinsip dara
penggunaan SMTP adalah terdapat email server yang berperan sebagai penampung
sementara untuk surat elektronik sebelum nanti dikirimkan kepada tujuan.
Jadi,
pada saat pengguna bermaksud mengirimkan suratnya kepada alamat tujuan, maka
surat tersebut akan masuk ke dalam email server terlebih dahulu. Di sini nanti
akan mulai proses pencocokkan dengan alamat email si penerima apakah memang
sesuai dengan yang dimaksud oleh pengguna atau tidak. Pada saat alamat tujuan
sudah terdeteksi bahwa memang cocok, maka surat elektronik sudah siap untuk
dikirimkan ke alamat tujuan.
Pengirim
juga akan memperoleh pemberitahuan atau nofikasi bahwa surat elektroniknya
sudah berhasil terkirim. Nah, setelah Anda memahami sekilas memang cara
kerjanya tida jauh berbeda ketika Anda memahami cara kerja surat ketika Anda
menggunakan kotak pos. Bedanya, surat pos menggunakan surat berbentuk fisik,
sementara SMTP menggunakan surat berbentuk elektronik.
Namun perbedaannya adalah waktu pengiriman menggunakan SMTP akan
sangat jauh lebih cepat dibandingkan ketika menggunakan surat pos. Apalagi
ketika Anda menggunakannya untuk mengirim surat antar negara yang mana bahkan
tidak bisa dijangkau oleh surat pos. Namun intinya adalah, surat yang kita
kirim harus terlebih dahulu melalui berbagai tahapan dan proses.
Protokol
SMTP juga bisa kita gunakan hanya karena kita sudah mendapatkan bantuan dari
ISP atau Internet Service Provider. Mayoritas ISP tersebut sudah menyediakan
fitur untuk pengiriman pesan dengan menggunakan SMTP. Hal ini memberikan
kemudahan dimana Anda bisa langsung mengirimkan surat elektronik kepada alamat
tujaun.
Demikian
informasi yang bisa kami berikan kepada Anda berkaitan dengan pengertian SMTP
beserta fungsi dan cara kerjanya. Semoga bermanfaat.
Pengertian, Fungsi dan Cara Kerja FTP (File
Transfer Protocol)
FTP (File Transfer Protocol)
adalah suatu protokol yang berfungsi untuk pertukaran file dalam suatu jaringan
komputer yang mendukung protokol TCP/IP. FTP terdiri dari sebuah client dan
sebuah server yang merupakan aplikasi yang memberikan akses/pertukaran transfer
data antara dua komputer (client dan server).
Transfer file/data ini dapat terjadi antara komputer yang
berbentuk mainframe dan sebuah komputer di jaringan lokal atau transfer data
dapat terjadi dari komputer kita ke server FTP melalui internet. FTP merupakan
aplikasi yang sangat berguna (powerful) karena aplikasi ini menyediakan akses
kepada pengunjung atau user untuk mengakses data yang tersimpan pada server
tersebut, dan dapat diakses oleh sejumlah besar komputer secara bersamaan.
Fungsi File Transfer Protocol (FTP)
File Transfer Protokol (FTP) adalah suatu protokol yang
berfungsi untuk tukar-menukar file dalam suatu network yang men-support TCP/IP
protokol. Dua hal penting yang ada dalam FTP adalah FTP server dan FTP Client.
FTP server menjalankan software yang digunakan untuk tukar menukar file, yang
selalu siap memberian layanan FTP apabila mendapat request dari FTP client. FTP
client adalah komputer yang request koneksi ke FTP server untuk tujuan tukar-menukar
file (upload dan download file).
Fungsi FTP server adalah sebagai berikut:
·
Mensharing data.
·
Menyediakan indirect atau implicit remote komputer.
·
Menyediakan tempat penyimpanan bagi user.
·
Menyediakan transfer data yang reliable dan efisien.
·
FTP dapat digunakan untuk melakukan backup dan restore data
Website dengan mudah.
Cara Kerja FTP (File Transfer Protocol):
Prinsip kerja dari FTP adan menggunakan autentikasi standart
yang mana untuk mengakses data-data yang ada pada FTP server diperlukan
username dan password, sehingga user yang terdaftar pada sistem memiliki hak
akses untuk membuka direktori dan file yang ada didalamnya.
FTP client akan mengirimkan pesan untuk meminta layanan
tukar menukar data pada FTP server. Setelah FTP client terkoneksi dengan FTP
Server maka FTP Client dapat melakukan proses download, upload dan proses lain
sesuai dengan izin dan hak akses yang diberikan oleh FTP server.
Pengertian ARP
ARP adalah protocol yang berfungsi memetakan IP address
menjadi MAC (Media Access Control)address.
Dia adalah penghubung antara datalink layer dan IP layer pada TCP/IP. Semua komunikasi yangberbasis ethernet menggunakan protocol ARP ini. Intinya setiap komputer atau device yang akanberkomunikasi pasti akan melakukan transaksi atau tukar menukar informasi terkait antara IP dan MACaddress. Setiap transaksi akan disimpan di dalam cache OS Anda.Namun protocol ini punya kelemahan serius, karena setiap komputer bisa saja memberikan pakettransaksi ARP yang dimanipulasi. Dengan merubah MAC address yang sesungguhnya. Kelemahan inidimanfaatkan untuk jenis serangan ARP Poisoning atau ARP Spoofing atau Man In The Middle Attack.
Dia adalah penghubung antara datalink layer dan IP layer pada TCP/IP. Semua komunikasi yangberbasis ethernet menggunakan protocol ARP ini. Intinya setiap komputer atau device yang akanberkomunikasi pasti akan melakukan transaksi atau tukar menukar informasi terkait antara IP dan MACaddress. Setiap transaksi akan disimpan di dalam cache OS Anda.Namun protocol ini punya kelemahan serius, karena setiap komputer bisa saja memberikan pakettransaksi ARP yang dimanipulasi. Dengan merubah MAC address yang sesungguhnya. Kelemahan inidimanfaatkan untuk jenis serangan ARP Poisoning atau ARP Spoofing atau Man In The Middle Attack.
Cara kerja ARP
ARP bekerja dengan mengirimkan paket berisi IP address yang
ingin diketahui alamat ethernetnya ke alamat broadcast ethernet, dan semua
ethernet card akan mendengar paket ini. Host yang merasa memiliki IP address
ini akan membalas paket tsb. dengan memgirimkan paket yang berisi pasangan IP
address dan ethternet address. Untuk menghindari seringnya permintaan seperti
ini, jawaban ini disimpan di memori (ARP cache) untuk sementara waktu.
Cara Kerja ARP
Suatu host dengan IP address A mengirim paket ke host dengan
IP address B pada jaringan lokal. Host pengirim memeriksa dulu ARP cachenya
adakah MAC Address untuk host dengan IP address B.
Jika tidak ada, ARP akan mengirimkan paket ke alamat
Broadcast (sehingga seluruh anggota jaringan mendengarnya). Paket ini berisi
pertannyaan : "Siapakah pemilik IP address B dan berapakah MAC Addressnya?
". Dalam paket ini juga disertakan IP address A beserta MAC
Addressnya.
Setiap host di jaringan lokal menerima request tersebut dan
memeriksa IP address masing-masing. Jika ia merasa paket tersebut bukan
untuknya, dia tidak akan menjawab pertannyaan tersebut.
Host dengan IP address B yang mendengar request tersebut
akan mengirim IP address beserta MAC Address ya ke host penanya.
Fungsi ARP
Fungsinya ARP adalah untuk meningkatkan keamanan. Dalam
mikrotik, masukan ARP bisa didapat secara dynamic. Namun untuk meningkatkan
keamanan, kita dapat memasukkan ARP static secara manual. Dengan hanya
membolehkan sebuah router me-reply hanya untuk masukan ARP static pada tabel
ARP, maka akan membatasi akses ke router dan jaringan di belakang router, yang
hanya untuk IP address atau mac address dengan kombinasi.
Langsung Praktik Mengelola Jaringan Lebih Efektif dan Efisien pada Linux oleh Edison Siregar
1.
BerikanPenjelasanMengenaikelebihandanKekuranganIpv4 danIpv6?
2.
Tugasdi upload via blog masing-masingmahasiswa
Kelebihan
dan Kekurangan IPv4 & IPv6
1. Internet Protokol versi 4
Kelebihan :
- Tidak mensyaratkan ukuran paket
pada link layer dan harus bisa menyusun kembali paket berukuran 576 byte.
- Pengelolaan rute informasi yang
tidak memerlukan seluruh 32 bit tersebut, melainkan cukup hanya bagian
jaringannya saja, sehingga besar informasi rute yang disimpan di router,
menjadi kecil. Setelah address jaringan diperoleh, maka organisasi tersebut
dapat secara bebas memberikan address bagian host pada masing-masing hostnya.
Kekurangan
:
- Panjang alamat 32 bit (4bytes).
- Dikonfigurasi secara manual atau
DHCP IPv4.
- Dukungan terhadap IPSec opsional.
- Fragmentasi dilakukan oleh pengirim
dan pada router, menurunkan kinerja router.
- IPv4 yang hanya memiliki panjang
32-bit (jumlah total alamat yang dapat dicapainya mencapai 4,294,967,296
alamat). IPv4, meskipun total alamatnya mencapai 4 miliar, pada kenyataannya
tidak sampai 4 miliar alamat, karena ada beberapa limitasi, sehingga
implementasinya saat ini hanya mencapai beberapa ratus juta saja.
2. Internet Protokol versi 6
Kelebihan :
- Format header baru. Header baru
IPv6 lebih efisien daripada header pada IPv4 (karena memiliki overhead yang
lebih kecil). Hal ini diperoleh dengan menghilangkan beberapa bagian yang tidak
penting atau opsional.
- Jumlah alamat yang jauh lebih
besar. Dengan spesifikasi bit untuk alamat standar sebanyak 128-bit
memiliki arti IPv6 akan mampu menyediakan 2128 kemungkinan
alamat unik. Walaupun tidak semuanya akan dialokasikan namun sudah cukup untuk
keperluan masa mendatang sehingga teknologi semacam NAT pada IPv4 sudah tidak
perlu lagi digunakan.
- Infrastruktur routing dan
addressing yang efisien dan hirarkis. Arsitektur pengalamatan IPv6 yang
hirarkis membuat infrastruktur routing menjadi efisien dan hirarkis juga.
Adanya konsep skup juga memudahkan dalam manajemen pengalamatan untuk berbagai
mode teknologi transmisi.
- Kemampuan Plug-and-play melalui
stateless maupun statefull address auto-configuration. Pada teknologi
IPv6, sebuah node yang memerlukan alamat bisa secara otomatis mendapatkannya
(alamat global) dari router IPv6 ataupun cukup dengan mengkonfigurasi dirinya
sendiri dengan alamat IPv6 tertentu (alamat link local) tanpa perlu adanya DHCP
server seperti pada IPv4. Hal ini juga akan memudahkan konfigurasi. Hal
ini penting bagi kesuksesan teknologi pengalamatan masa depan karena di
Internet masa depan nanti akan semakin banyak node yang akan terkoneksi.
Perangkat rumah tangga dan bahkan manusia pun bisa saja akan memiliki alamat
IP. Tentu saja ini mensyaratkan kesederhanaan dalam konfigurasinya. Mekanisme
konfigurasi otomatis pada IPv6 ini akan memudahkan tiap host untuk mendapatkan
alamat, menemukan tetangga dan router default bahkan menggunakan lebih dari
satu router default untuk redundansi dengan efisien.
- Keamanan yang sudah menjadi standar
built-in.Jika pada IPv4 fitur IPsec hanya bersifat opsional maka pada IPv6
fitur IPsec ini menjadi spesifikasi standar. Paket IPv6 sudah bisa secara
langsung diamankan pada layer network.
- Dukungan yang lebih bagus
untuk QoS. Adanya bagian (field) baru pada header IPv6 untuk
mengidentifikasi trafik (Flow Label) dan Traffic Class untuk prioritas trafik
membuat QoS yang lebih terjamin bisa diperoleh, bahkan ketika payload dari
paket terenkripsi dengan IPSec dan ESP.
- Berbagai protokol baru untuk
keperluan interaksi antar node.
Adanya
protokol baru misalnya Network Discovery dengan komunikasi multicast dan
unicast yang efisien bisa menggantikan komunikasi broadcast ARP untuk menemukan
neighbor dalam jaringan.
- Ekstensibilitas.
Di
masa depan IPv6 dapat dikembangkan lagi fitur-fiturnya dengan menambahkanya
pada extension head.
Kekurangan
:
- Operasi IPv6 membutuhkan perubahan
perangkat (keras dan/atau lunak) yang baru yang mendukungnya.
- Harus ada pelatihan tambahan,
serta kewajiban tetap mengoperasikan jaringan IPv4, sebab masih banyak layanan
IPv6 yang berjalan di atas IPv4.
Komentar
Posting Komentar